"Membela Hak Orang Sengsara dan Orang yang Kekurangan"

Berusaha Bangkit Setelah Gempa
20.Mei.2015

Sebagai salah satu keluarga yang selamat dari gempa bumi 2005, Ibu Yusnia Harefa (36) warga desa Tetehosi I (salah satu desa dampingan CDRM&CDS) bercerita tentang pengalamannya. Ia bertutur, dua tahun setelah Gempa Nias 2005 masih sering terjadi gempa-gempa kecil. Kehidupan ekonomi mulai menurun karena hasil pertanian yang berkurang, dan suami ibu Yusnia pun meninggal, membuatnya sangat sedih dan terpukul. “Saat itu saya merasa takut. Bagaimana saya bisa memberi makan dan menyekolahkan anak-anak saya yang masih kecil? Ketakutan itu malah lebih besar dari ketakutan saya akan gempa susulan yang mungkin akan datang lagi,” ujar ibu Yasinia.

Anak-anak, adalah alasan utamanya untuk bangkit. Setelah gempa, ibu Yusnia mulai aktif dalam organisasi desa, dan menjadi salah satu anggota Satlinmas, organisasi kemasyarakatan yang dikuatkan oleh CDRM&CDS. Saat ini organisasi Satlinmas di desanya aktif melakukan program penanaman pohon dan penyediaan fasilitas air bersih. Dengan aktif berorganisasi, ia belajar mendapatkan hasil pertanian yang lebih baik. Saat ini selain menanam padi, Ibu Yusnia juga memelihara ternak babi dan berkebun pisang.

“Untuk seorang perempuan berstatus janda dalam adat istiadat di daerah kami itu hal yang jarang dilakukan. Tapi dengan berorganisasi saya menjadi berani untuk berbicara dan bersosialisasi dengan orang banyak,” paparnya.

Pascagempa, CDRM&CDS melakukan berbagai pelatihan dan program terkait kesiapsiagaan bencana dan pemberdayaan ekonomi. “Pelatihan yang diberikan oleh CDRM&CDS sangat bermanfaat bagi saya sebab pemahaman saya tentang bencana bertambah. Apalagi Desa Tetehosi sangat rentan terhadap banjir, tanah longsor dan tsunami.”

Ibu Yusnia memberi contoh jika terjadi gempa, ia sudah tahu untuk menghindari pohon-pohon, kabel listrik, serta tiang listrik agar tidak menimpa kepala. Dia juga tahu untuk menyuruh anaknya pergi ke tempat yang aman. Ia juga menyediakan jerigen yang telah diikat di depan rumah sebagai antisipasi bila air laut naik. Selain pelatihan terhadap warga, CDRM&CDS juga memfasilitasi pelatihan siaga bencana pada anak-anak sekolah dasar.

Namun Ibu Yusnia mengakui bahwa alat peringatan dini di desanya masih terbatas. “Tapi setiap anggota keluarga memiliki kentongan di rumah mereka masingmasing. Bila ada bencana maka kentongan itu akan dibunyikan. Yang paling penting, jangan panik jika terjadi bencana,” ujarnya.

  • Latest Post

 

CDRM & CDS | Medan

Jl. Bunga Rampai V
Porlak Nommensen
Simalingkar B, Medan,
Sumatera Utara 20135
Indonesia
Phone / Fax (62) 8227-7041-999

 

CDRM & CDS | Nias

Jl. Sutomo No. 32, Mudik
Gunung Sitoli, Nias
Sumatera Utara 22815
Indonesia

 

CDRM & CDS | Mentawai

Kantor Pusat GKPM Nemnemleleu
Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap
Kabupaten Kepulauan Mentawai
Sumatera Barat 25391
Indonesia