Dengan bekerjasama dengan CDRM&CDS, kami berharap pelaku-pelaku diakonia ini kapasitasnya meningkat, baik itu dalam menyusun proposal, pelaksanaan proyek mikro, dan pengertian tentang tugas diakonia itu sendiri. Itu sebenarrnya hal utama yang sangat dibutuhkan gereja kecil.
Selama bermitra dengan CDRM&CDS, kami sudah banyak dilatih. Kami memang juga mendapat pelatihan dari lembaga lain namun tanpa tindak lanjut. Setelah pelatihan itu kami hanya melakukan penyuluhan terhadap masyarakat. Puji Tuhan dengan keberadaan CDRM&CDS, kita bisa kembali melakukan proyek pemberdayaan masyarakat. Proyek-proyek seperti ini tidak perlu besar, yang penting dinikmati masyarakat. Saya sangat setuju dengan proyek-proyek kecil seperti itu, daripada proyek besar namun buahnya tidak ada.
Terutama bagi jemaat GKLI, mereka sangat antusias untuk melaksanakan proyek mikro ini. Ketika mengusulkan proyek, kami bertanya kepada masyarakat apa yang perlu mereka kembangkan. Kami sudah melakukan penanaman jagung, peternakan bebek, penanaman padi SRI. Saat ini juga warga melakukan daur ulang sampah sebagai adaptasi untuk perubahan iklim, dan masyarakat sangat antusias karena bisa mengolah sampah menjadi tas. Selain membantu perekonomian masyarakat, ini juga membantu perekonomian gereja karena sebagian hasil dari proyek ini juga kembali ke gereja. Mudah-mudahan hal ini terus berlangsung.
Sebagai mitra CDRM&CDS, kami berharap CDRM&CDS bisa lebih mendorong gereja-gereja kecil, karena kalau gereja besar sebenarnya sudah memiliki SDM yang baik dan dana yang besar. Semoga CDRM&CDS akan tetap teguh menghadapi berbagai hambatan dan tantangan. Saya juga tahu kegiatan CDRM&CDS ini mendapat penolakan dari beberapa gereja, tapi teruskan saja. Maju terus!