Di Indonesia, selama ini, gapura sering dibangun sebagai penanda sebuah kampung, dusun, desa, dan juga tempat keramaian untuk memberi informasi bagi para pengunjung. Di Mentawai, sebagai contoh, banyak didirikan gerbang selamat datang. Namun belum ada gapura yang memberi informasi mengenai kesiagaan bencana. Hal inilah yang memotivasi Satlinmas Penananggulangan Bencana (PB) mengusulkan inisiatif kepada CDRM&CDS untuk membangun gapura kesiagaan bencana.
Masyarakat Dusun Polaga, Desa Matobe sangat mendukung usulan Satlinmas PB ini, dan turut berpartisipasi dalam pembangunan gapura. Dalam gapura tersebut tertulis Tarek Tubu Itata’ Ake Pulotokat (Kesiagaan Menghilangkan Rasa Takut).
Kesiagaan bencana sangat penting bagi masyarakat karena Dusun Polaga berada di daerah pesisir dan rentan terhadap tsunami. Karena itu, selain membangun gapura, Kepala Dusun Polaga, Agustian Sakoikoi, sangat bersemangat dalam memotivasi dan mengingatkan masyarakat untuk tetap siap siaga.
CDRM&CDS juga telah melakukan berbagai program untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat antara lain: praktek pemetaan ancaman, kerentanan, dan kapasitas; pelatihan tentang pengurangan resiko bencana; pelatihan tanggap darurat yakni pertolongan pertama (P3K), pengelolaan air dan sanitasi, peringatan dini; dan lainnya.
Oleh: CEF Mentawai